Sistem Eksresi Manusia
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat
cair dan zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal),
keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena
jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi,
ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa
feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan
masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.
A.Ginjal
(Selengkapnya baca artikel
tentang Detail Ginjal)
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga
perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri
lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan
terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjalseperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang
sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput
tipis yang disebut ‘kapsul’.
Fungsi ginjal:
(Selengkapnya baca artikel tentang 10 Fungsi Ginjal)
Fungsi ginjal:
(Selengkapnya baca artikel tentang 10 Fungsi Ginjal)
·
Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang
dikeluarkan dalam bentuk urin.
·
Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
·
Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam
dalam tubuh.
·
Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara
mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin.
·
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan
amonia melalui urine.
1.
Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron
yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang
diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus
kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
2.
Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa
badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang
menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
3.
Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat
bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan
menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Proses pembentukan urine dalam bentuk skema:
Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>>uretra >>> urine keluar tubuh.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal)
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).
Zat-zat yang terkandung dalam urin:
Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>>uretra >>> urine keluar tubuh.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal)
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).
Zat-zat yang terkandung dalam urin:
·
Air. Kurang lebih 95%.
·
Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran
protein.
·
Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
·
Garam.
·
Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.
Faktor yang memengaruhi jumlah
urine yang keluar:
1.
Jumlah air yang diminum.
2.
Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya
seimbang.
3.
Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu
hormon yang mengatur kadar air dalam darah.
4.
Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin
berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang.
5.
Stimulus atau saraf.
Gangguan dan kelainan pada ginjal:
1. Uremia
|
tertimbunnya urea dalam darah sehingga
mengakibatkan keracunan.
|
2. Albuminuria
|
urine mengandung albumin(protein) yang
disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
|
3. Diabetes insipidus
|
penyakit kekurangan hormon vasopresin
atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan
mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah
mencapai 20 liter.
|
4. Diabetes melitus
|
terdapat glukosa dalam urine. Terjadi
karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
|
5. Nefritis
|
gangguan pada ginjal karena infeksi
bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.
|
6. Batu ginjal
|
adanya endapan garam kalsium di dalam
kantong kemih
|
7. Gagal ginjal
|
ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok
ginjal.
|
8. Hematuria
|
urin mengandung darah karena adanya
kerusakan pada glomerulus.
|
B.Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit
mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat
mengandung air dan garam-garam mineral.
Fungsi kulit:
Fungsi kulit:
·
Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
·
Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu),
gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
·
Mengatur suhu badan.
·
Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan
sinar matahari.
·
Tempat menyimpan kelebihan lemak.
·
Sebagai indra peraba.
1. Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini
terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum
a. Lapisan tanduk/stratum korneum
·
Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
·
Mudah terkelupas.
·
Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa
sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi
·
Tersusun dari sel-sel hidup.
·
Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari
sinar matahari.
·
Terdapat ujung syaraf.
2. Dermis(lapisan kulit jangat)
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di
lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
·
Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
·
Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui
pori-pori kulit.
·
Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor
tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus
ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor
dingin).
·
Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk
meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering.
·
Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.
3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)
Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas
tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi kulit)
Faktor-faktor pemicu keringat:
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi kulit)
Faktor-faktor pemicu keringat:
1.
Peningkatan aktifitas tubuh
2.
peningkatan suhu lingkungan
3.
guncangan emosi
4.
syaraf
1.
Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya
dialami oleh anak remaja.
2.
Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes
scabies).
3.
Pruvitus
kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal
yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
4.
Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau
iritasi bahan luar yang termakan atau menyentuh kulit.
5.
Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya
sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian
tertentu salah satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti
balutan yang terlalu ketat).
C.Paru-Paru
(Selengkapnya baca artikel tentang Sistem Pernapasan
Pada Manusia dan Paru-Paru)
Paru-paru juga merupakan salah satu alat
ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air.
Fungsi paru-paru:
(Selengkapnya baca artikel tentang 10 Fungsi Paru-Paru)
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru:
Fungsi paru-paru:
(Selengkapnya baca artikel tentang 10 Fungsi Paru-Paru)
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru:
·
Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda
asing yang masuk hidung.
·
Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu
banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi
yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru.
·
Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan
saluran pernafasan menyempit.
D.Hati
Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena
hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut
bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan
berat sekitar 2 kg.
(Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Hati)
Fungsi hati:
(Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Hati)
Fungsi hati:
·
Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari
glukosa karena hormon insulin.
·
Menetralkan racun.
·
Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
·
Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
·
Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan
protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
·
Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
·
Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah
merah).
Gangguan pada hati:
1.
Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat
tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi
hati.
2.
Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
3.
Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan
guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi
Sumber:http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/07/sistem-ekskresi-pada-manusia-rangkuman.html
Komentar
Posting Komentar